Kadis Pariwisata Tamzil Binawang saat membuka kegiatan dialog budaya yang digelar Keluarga Mahasiswa Sinjai Politeknik Negeri Ujung Pandang (KMS-PNUP). (Foto: Dok. Diskominfo).
KLIKBACA.ID, SINJAI- Keberadaan Situs I Lamu'ung Patue Topekkong yang terletak di Kecamatan Sinjai Utara muncul ketika Raja Bone dan Raja Gowa berkonflik soal wilayah.
Hal itu disampaikan Kadis Pariwisata Tamzil Binawang saat membuka kegiatan dialog budaya yang digelar Keluarga Mahasiswa Sinjai Politeknik Negeri Ujung Pandang (KMS-PNUP) periode 2024/2025 di Sinjai, Minggu, (09/2).
Menurutnya, Situs Perjanjian Topekkong ini menjadi bukti bahwa dimasa lampau nenek moyang masyarakat Sinjai adalah sosok hebat yang mampu mendamaikan dua kerajaan besar yakni Bone dan Gowa yang kala itu tengah berkonflik soal wilayah.
“Tepatnya pada tahun 1564, atas peran besar Raja Sinjai yaitu Raja Tondong ke-8, Arung Lamatti ke-8, serta Arung Bulo-Bulo ke-6. Mereka berhasil memediasi dan mendamaikan Raja Bone dan Raja Gowa,”jelas Tamzil saat membacakan sambutan Pj Bupati Sinjai.
Selain memaparkan sejarah singkat situs sejarah kebanggaan masyarakat Sinjai ini, dihadapan teamwork penelusuran budaya KMS-PNUP, Tamzil juga menyampaikan pesan moral yang sarat akan nilai kehidupan yang terkandung dalam situs ini.
“Diantaranya pesan saling menghargai, saling menjaga perdamaian, saling memberi, saling berbagi, saling mengangkat untuk kebaikan dan membuang jauh-jauh sifat saling menjatuhkan dan membenci,”ujarnya.
Besar harapan Pemkab, dialog ini menjadi wadah untuk menemukan langkah baru dalam pengembangan kebudayaan di Sinjai kedepannya.
“Terima kasih dan apresiasi untuk teamwork KMS-PNUP yang telah menjadi bagian dari pelestarian budaya di Sinjai. Semoga kedepan upaya pengembangan budaya di Sinjai dapat terus dilakukan,” ucapnya.
Turut hadir dalam dialog ini, perwakilan unsur Forkopimda, Camat Sinjai Utara, narasumber dialog budaya, dan beberapa pihak lainnya. (*).