Kenaikan Indeks Harga Terkendali, Sinjai Raih Apresiasi dalam Pengendalian Inflasi

Iklan

Senin, 25 Agustus 2025, 13.37 WIB
Last Updated 2025-08-25T05:37:41Z
AdvertorialHeadlinePemkab Sinjai

Kenaikan Indeks Harga Terkendali, Sinjai Raih Apresiasi dalam Pengendalian Inflasi

Rakor Pengendalian Inflasi yang digelar secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Senin (25/8/2025) 


KLIKBACA.ID, SINJAI - Kabupaten Sinjai menunjukkan capaian positif dalam pengendalian inflasi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sinjai, Indeks Perkembangan Harga (IPH) di kabupaten ini pada minggu ketiga Agustus 2025 tercatat naik sebesar 0,83. Kenaikan ini dinilai terkendali dan jauh lebih stabil dibandingkan dengan dua kabupaten tetangga, Bantaeng dan Soppeng, yang masing-masing mencatat IPH sebesar 1,93 dan 1,42.


Komoditas yang menjadi penyumbang terbesar kenaikan IPH di Sinjai adalah beras (0,441), cabai merah (0,1897), dan udang basah (0,1414). Meskipun demikian, kenaikan ini tidak signifikan dan mencerminkan stabilitas harga di pasar lokal.


Pencapaian ini terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang digelar secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Senin (25/8/2025). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) turut serta dalam rakor ini dari Gedung Command Center.


Hadir dalam pertemuan tersebut adalah Sekretaris Daerah A. Jefrianto Asapa, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Andi Tenri Rawe Baso, perwakilan Forkopimda, serta sejumlah pimpinan OPD dan Kabag Perekonomian.


Rakor ini merupakan agenda rutin nasional yang bertujuan untuk mengevaluasi strategi dan upaya daerah dalam mengendalikan inflasi, terutama di wilayah yang mengalami kenaikan harga signifikan. Selain membahas isu inflasi, rakor juga menyoroti evaluasi program nasional 3 Juta Rumah yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Tujuannya adalah untuk mengukur sejauh mana realisasi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah telah tercapai di daerah.


Stabilitas IPH di Sinjai menunjukkan efektivitas kebijakan TPID dalam menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan, sehingga masyarakat tidak terlalu merasakan dampak dari fluktuasi harga. Keberhasilan ini menjadi modal penting untuk terus memperkuat ketahanan ekonomi daerah di tengah tantangan global dan nasional. (Adv)