Momen Hari Santri Nasional, Ketua DPRD Sinjai: Santri Adalah Penjaga Moral Bangsa

Iklan

Rabu, 22 Oktober 2025, 09.13 WIB
Last Updated 2025-10-22T01:13:13Z
AdvertorialDPRD SinjaiHeadline

Momen Hari Santri Nasional, Ketua DPRD Sinjai: Santri Adalah Penjaga Moral Bangsa

Ketua DPRD Sinjai Andi Jusman


KLIKBACA.ID, SINJAI - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sinjai, Andi Jusman mengatakan bahwa Santri adalah penjaga moral bangsa sebab mereka lahir dari tradisi keilmuan yang kuat, disiplin, dan penuh ketulusan dalam mengabdi sehingga integritasnya tidak diragukan.


Hal itu disampaikan Ketua DPRD Sinjai, pada momen peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025 yang jatuh pada Tanggal 22 Oktober.


Olehnya itu, Dewan asal Partai Nasdem ini mengajak kepada seluruh pihak agar peringatan hari santri tidak hanya sebatas seremonial saja tapi harus menjadi  momentum untuk mengenang dan meneguhkan kembali peran penting para santri dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.


‎”Atas nama pribadi dan lembaga DPRD Kabupaten Sinjai, saya mengucapkan selamat Hari Santri Nasional 2025. Semoga semangat perjuangan dan pengabdian para santri menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus membangun bangsa yang berakhlak, berilmu, dan cinta tanah air,” ucap Dewan Dapil III ini.


Menurutnya, keberadaan santri dan pesantren telah menjadi bagian penting dalam pembangunan karakter bangsa.‎, karena Santri tidak hanya fokus pada pendalaman ilmu agama, tetapi juga memiliki peran besar dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan menjaga persatuan di tengah keberagaman.


Ketua DPRD Sinjai ini juga memberikan apresiasi terhadap kontribusi pesantren di Kabupaten Sinjai dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat dan menumbuhkan semangat kemandirian ekonomi umat.‎‎


Ia pun berharap Pemerintah Daerah untuk selalu mendukung kemajuan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan di Sinjai.‎‎


"Kami di DPRD tentu berkomitmen untuk terus memperjuangkan program yang berpihak pada penguatan pendidikan keagamaan dan kesejahteraan para santri. Sebab kemajuan daerah tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi juga dari kualitas moral dan spiritual masyarakatnya,” pungkasnya.‎‎ (Adv).